Tag 'Emisi Karbon'
-
Kabar Baru|24 Juni 2022
Restorasi Ekosistem dalam FOLU Net Sink
Meningkatkan serapan karbon adalah tujuan utama FOLU Net Sink. Restorasi ekosistem berbasis genetik berperan besar.
-
Kabar Baru|16 Juni 2022
Mitigasi Krisis Iklim Perlu Fleksibilitas PLTU
Fleksibilitas PLTU bisa jadi satu cara mitigasi krisis iklim. Pelan-pelan menggantinya dengan energi terbarukan.
-
Kabar Baru|14 Juni 2022
Eropa Berlakukan Satu Jenis Charger Telepon
Legislator Uni Eropa membuat aturan satu jenis charger telepon. Mereduksi sampah elektronik.
-
Kabar Baru|14 Juni 2022
Tipe Hutan Paling Besar Menyimpan Karbon
Mangrove paling besar menyimpan karbon, tapi tergantung kondisi lingkungan.
-
Kabar Baru|07 Juni 2022
BRI Setop Pendanaan Industri Batu Bara
BRI menyetop pendanaan ke sektor batubara dan minyak bumi. Bank-bank nasional seperti Bank Mandiri dan BNI diharapkan segera mengikuti.
-
Surat dari Darmaga|31 Mei 2022
Mengapa Saya Belum Merokok Lagi
Pengalaman mantan perokok di Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Bahaya rokok menyentuh banyak segi.
-
Kabar Baru|25 Mei 2022
Pemantauan Target FOLU Net Sink
FOLU net sink mendapatkan porsi terbesar dalam mitigasi krisis iklim. Perlu ada pemantauan mendapatkan kepastian data penurunan emisi gas rumah kaca.
-
Kabar Baru|18 Mei 2022
Peran dan Fungsi Laut dalam Krisis Iklim
Dalam siklus karbon laut, perairan ini bisa menjadi pelepas maupun penyerap karbon. Penyerapan karbon berlebihan di laut membahayakan ekosistem.
-
Kabar Baru|18 Mei 2022
Kecerdasan Buatan Mengoptimalkan Potensi Laut Indonesia
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence sektor kelautan dan perikanan membantu banyak hal. Masih perlu dikembangkan.
-
Kabar Baru|11 Mei 2022
Emisi Mudik Lebaran 2022
Lonjakan kendaraan saat mudik Lebaran 2022 berdampak pada lonjakan emisi karbon. Butuh jutaan pohon untuk menyerap emisi mudik.
-
Kabar Baru|06 Mei 2022
Peran Fitoplankton Bagi Bumi
Fitoplankton bisa mengubah air laut. Mereka berperan memberi oksigen dan menyerap karbon global.
-
Sudut Pandang|April-Juni 2022
Efektivitas Perdagangan Karbon
Perdagangan karbon di sektor energi akan dimulai seiring penerapan pajak karbon 1 Juli 2022. Efektifkah mencegah krisis iklim?
-
Laporan Utama|April-Juni 2022
Emisi Negatif Sektor Kehutanan
Sektor kehutanan paling besar menurunkan emisi. Andalannya FOLU net sink, perdagangan karbon, dan multiusaha.
-
Penelitian|April-Juni 2022
Cara Menghitung Karbon Tumbuhan Bawah
Hutan adalah penyerap emisi karbon di bumi. Studi ini menunjukkan hutan alam atau hutan tanaman tanpa intervensi manusia memiliki serapan karbon terbesar.
-
Reportase|April-Juni 2022
Laut yang Terjebak
Danau Satonda di Nusa Tenggara Barat memiliki air yang lebih asin dibanding laut di sekelilingnya. Laboratorium alam purba.
-
Kabar Baru|05 April 2022
Harga Listrik Setelah Pajak Karbon
Seberapa besar pengaruh pajak karbon terhadap harga listrik? Saatnya pembangkit listrik menerapkan tanggung jawab publik.
-
Kabar Baru|03 April 2022
Alasan Penundaan Pajak Karbon Janggal
Komentar Greenpeace atas penundaan pajak karbon ke 1 Juli 2022. Pajak lebih efektif dibanding perdagangan karbon.
-
Kabar Baru|02 April 2022
Pajak Karbon Batal, Perdagangan Karbon Juga Ditunda
Dampak pembatalan pajak karbon berimbas pada perdagangan karbon. Menunggu regulasi.
-
Kabar Baru|01 April 2022
Pajak Karbon Diundur 1 Juli 2022
Pajak karbon diundur 1 Juli 2022. Pemerintah belum siap dengan aturan teknisnya.
-
Kabar Baru|31 Maret 2022
Pajak Karbon Batal Berlaku 1 April 2022
Pemerintah batal menerapkan pajak karbon per 1 April 2022. Ada potensi korupsi dan pencucian uang.
-
Kabar Baru|16 Maret 2022
8 Kebijakan Mencapai FOLU Net Sink
Pemerintah menetapkan FOLU net sink 2030 sebagai bagian dari mitigasi krisis iklim. Apa isinya?
-
Kabar Baru|04 Maret 2022
Emisi Deforestasi Naik Dua Kali Lipat
Emisi deforestasi terus naik di abad ini. Dalam lima tahun terakhir jumlahnya dua kali lipat dari lima tahun pertama abad ini.
-
Kabar Baru|08 November 2021
Bangunan Kayu Lebih Ramah Lingkungan
Pemanfaatan kayu hutan alam terus merosot. Mengganti struktur bangunan dari beton dengan kayu akan menggairahkannya kembali dan lebih ramah lingkungan.
-
Laporan Utama|Oktober-Desember 2021
NDC Kurang Ambisius
Dunia akan memasuki puncak krisis iklim sepuluh tahun lebih cepat. Penjelasan IPCC atas NDC global yang kurang ambisius menurunkan emisi gas rumah kaca.
-
Laporan Utama|Oktober-Desember 2021
Logika dan Perhitungan Emisi dalam NDC
Emisi sektor energi seharusnya lebih tinggi. Mengapa dokumen NDC lebih rendah?
-
Laporan Utama|Oktober-Desember 2021
Jalan Terjal Menurunkan Emisi
Target menurunkan emisi Indonesia mesti diterjemahkan ke dalam program aksi dan kebijakan. Perlu pemahaman semua level.
-
Laporan Utama|Oktober-Desember 2021
Pasar Karbon Sebagai Instrumen Menurunkan Emisi
Salah satu mekanisme mitigasi krisis iklim adalah perdagangan karbon. Perlu aturan yang ketat.
-
Kabar Baru|23 Oktober 2021
Konser Coldplay Akan Lebih Ramah Lingkungan
Coldplay mengumumkan mulai menggelar tur Maret 2022. Dengan lebih ramah lingkungan.
-
Kolom|Juli-September 2021
Potensi Pajak Karbon Indonesia
Pemerintah memasukkan pajak karbon dalam RUU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Berapa potensi pajak karbon Indonesia?
-
Sudut Pandang|April-Juni 2021
Mimpi Nol Emisi
Editorial Edisi 19 Majalah Forest Digest Mimpi Nol Emisi. Perlu komitmetn dan keinginan politik kuat mencegah bencana iklim yang tak populer.
-
Laporan Utama|April-Juni 2021
Nol Emisi Sampai Nanti
Pemerintah Indonesia bertekad nol emisi pada 2070, melenceng 20 tahun dari Perjanjian Paris 2015. Caranya dengan menekan deforestasi, memperbaiki produksi lahan pertanian dengan agroforestri, manajemen sampah, hingga transisi energi fosil ke sumber terbarukan. DPR berinisiatif mengajukan Rancangan Undang-Undang Energi Terbarukan. Tapi strategi transisi energi masih memakai cara-cara biasa dengan mengandalkan minyak sawit yang berbenturan dengan isu deforestasi. Potensi sumber energi terbarukan melimpah tapi pemerintah mengeluh sulit mengembangkannya. Jika begitu, akankah nol emisi tercapai dalam waktu setengah abad?
-
Laporan Khusus|April-Juni 2021
Konversi Jejak Karbon KPop
Peran penggemar K-Pop di ranah lingkungan dan kemanusiaan bukan hal baru. Penggemar Seo Taiji and Boys pada 2012 mengumpulkan donasi US$ 35.000 untuk World Land Trust.
-
Kabar Baru|10 April 2021
Bitcoin Tak Ramah Lingkungan
Kendati virtual, penambangan dan perdagangan bitcoin menghasilkan emisi lebih banyak dibanding Qatar dan Ceko. Sumber energinya mesti diubah.
-
Kabar Baru|19 Maret 2021
Pola Makan yang Ramah Lingkungan
Pola makan yang sehat dan ramah lingkungan akan mengurangi emisi bumi sehingga mencegah krisis iklim. Caranya: kurangi makan daging.
-
Angka|Januari-Maret 2021
Krisis Iklim
Kenaikan suhu 2C adalah batas yang bisa ditanggungkan manusia. Jika itu terjadi musim akan menyeleweng, gelombang panas, pelbagai bencana, badai, hingga rob akibat muka air laut yang naik.
-
Laporan Utama|Januari-Maret 2021
Penurunan Emisi Setelah UU Cipta Kerja
Relevansi UU Cipta Kerja lebih kuat pada isu strategi jangka panjang-rendah karbon dan ketahanan terhadap karbon (LTS-LCCR). Sasaran utama LTS-LCCR mewujudkan net zero emission global 2050.
-
Laporan Khusus|Januari-Maret 2021
Masa Depan Restorasi Ekosistem
Kemudahan perizinan berusaha dalam UU Cipta Kerja bisa jadi momentum yang tepat untuk mendorong usaha-usaha restorasi. Dengan potensinya yang besar, usaha restorasi memungkinkan membuka lapangan kerja yang banyak.
-
Kabar Baru|23 November 2020
10 Cara Inggris Mewujudkan Pembangunan Ramah Lingkungan
Pemerintah Inggris meluncurkan 10 strategi mewujudkan pembangunan ramah lingkungan rendah karbon hingga nol emisi 2050. Dipuji meski dianggap terlalu ambisius.
-
Laporan Utama|Juli-September 2020
Corona dan Ulah Kita
Pandemi global virus corona telah menewaskan hampir 500.000 orang per 23 Juni 2020. Jumlah orang yang terinfeksi mencapai 9,3 juta. Angka ini sepertinya akan terus bertambah di tengah pelonggaran karantina wilayah untuk menyelamatkan ekonomi. Mahluk renik mahakecil itu telah membuat kita insaf agar lebih menyayangi bumi, peduli pada beban planet ini, yang terpanggang oleh naiknya suhu dan emisi. Virus-virus makin sering muncul karena mereka kehilangan inang di tubuh satwa liar yang habitatnya dibabat, ruangnya diokupasi, bahkan diburu dan dikonsumsi. Untuk kebutuhan, keinginan, dan keserakahan kita.
-
Laporan Utama|Juli-September 2020
Flu Spanyol yang Ganas
Pandemi virus flu paling ganas yang pernah melanda dunia pada 1918. Menyerang dalam tiga gelombang, jumlah orang terinfeksi diperkirakan mencapai 500 juta dengan kematian 50 juta orang.
-
Laporan Utama|Juli-September 2020
Dunia Setelah Pandemi Covid-19
Virus-virus baru muncul seiring kenaikan emisi karbon akibat pembakaran energi fosil setelah Revolusi Industri. Dunia setelah virus corona akan bertambah pekat.
-
Laporan Khusus|Juli-September 2020
Kecemasan Terbesar Seorang Dokter
Ia sangat khawatir menjadi pembawa virus ke dalam rumah dan menulari anggota keluarga serta tetangga. Serangan virus corona begitu nyata dan dahsyat.
-
Laporan Khusus|Juli-September 2020
Takut, Pengap, Tapi Tidak Boleh Stres
Menahan pipis, tidak makan dan minum, serta pengap karena delapan jam memakai baju pelindung diri, para bidang bekerja merawat pasien covid-19 dengan risiko tertular juga. Tugas mereka tak hanya memantau pasien tapi juga menghibur mereka agar tetap bersemangat sembuh.
-
Sudut Pandang|Oktober-Desember 2020
Adil di Pasar Karbon
Perdagangan karbon adalah satu cara lain mencegah emisi dengan menjaga hutan dan lahan, mengurangi sampah, atau mendorong industri memakai energi terbarukan.
-
Laporan Utama|Oktober-Desember 2020
Karbon Kita Siapa Punya
Pemerintah tengah menyusun rancangan Peraturan Presiden tentang nilai ekonomi karbon untuk pencapaian kontribusi yang ditetapkan secara nasional. Ekonomi karbon adalah satu cara mengurangi emisi yang hendak diturunkan sebanyak 41% pada 2030 atau 1,081 Giga ton merujuk emisi 2010. Jika nilai karbon Indonesia sebesar US$ 5 per ton setara CO2, pengurangan emisi itu bernilai US$ 5,4 miliar atau Rp 75,7 triliun. Di pasar global nilai karbon setara Rp 3.871 triliun jika merujuk pada pelepasan emisi pada 2018 sebanyak 55,3 Giga ton. Di luar soal nilainya, perdagangan karbon sebuah cara menjanjikan manajemen lingkungan lestari, untuk mencegah ancaman serius pemanasan global. Akan adilkah skema dan aturannya? Terutama mendorong agar Indonesia nol emisi suatu hari nanti.
-
Laporan Utama|Oktober-Desember 2020
Cara Menghitung Karbon
Cara menghitung emisi dalam perdagangan karbon.
-
Laporan Utama|Oktober-Desember 2020
Skema Pasar Karbon
Dua skema perdagangan karbon: wajib dan sukarela. Dari dua skema ini diturunkan lagi menjadi banyak jenisnya.
-
Laporan Utama|Oktober-Desember 2020
Cara Mereka Memotong Emisi
Teladan perdagangan karbon di banyak negara yang telah lebih dulu menerapkannya. Ekonomi maju emisi terkendali.
-
Laporan Utama|Oktober-Desember 2020
Karbon Itu Hak Negara
Wawancara dengan Ruandha Agung Sugardiman, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
-
Laporan Utama|Oktober-Desember 2020
Biaya Mencegah Gelas Pecah
Pembiayaan mitigasi perubahan iklim melalui perdagangan karbon domestik menjadi satu opsi. Perlu dilengkapi dengan instrumen yang tepat agar tercipta pasar yang kompetitif dan efisien.
-
Laporan Utama|Oktober-Desember 2020
Masa Depan Manajemen Hutan
Krisis iklim harus menjadi berkah dalam arti melahirkan inovasi-inovasi baru agar planet bumi dan spesies manusia terjaga. Perdagangan karbon salah satu cara menyelamatkan masa depan kita.
-
Laporan Utama|Oktober-Desember 2020
Implementasi Pembangunan Rendah Karbon
Salah satu agenda pembangunan dalam RPJMN 2020-2024 yang hampir kita lupa adalah ketahanan terhadap perubahan iklim. Salah satu bagian penting yang menjadi pokok pembangunan ini adalah pembangunan rendah karbon.
-
Penelitian|Oktober-Desember 2020
Patokan Baru Menghitung Emisi Kebakaran Gambut
Asumsi dan dasar perhitungan emisi kebakaran hutan dan lahan, terutama gambut, yang selama ini dipakai cenderung berlebihan. Perlu standar baru yang memperhatikan beberapa aspek.
-
Penelitian|April-Juni 2020
Dampak Ekonomi Terhadap Pemanasan Bumi
Ada hubungan signifikan antara pertumbuhan ekonomi suatu negara dengan pemanasan global. Semakin tinggi pertumbuhan, semakin rendah emisi karbon yang dihasilkannya—dengan syarat indeks pembangunan manusianya sejalan.
-
Laporan Utama|Januari-Maret 2020
Jejak Karbon di Everest
Kedatangan pendaki ke Everest dan naiknya penghuni sepanjang jalur ke sana membuat jumlah karbon di Himalaya naik.
-
Kolom|Januari-Maret 2020
Kebingungan Bisnis Karbon Indonesia
Apakah pemerintah mampu menyediakan pendanaan untuk ambisi menurunkan emisi 29%? Bagaimana cara pemerintah menjaring partisipasi swasta dalam menambah pendanaan perubahan iklim?
-
Kabar Baru|27 Februari 2020
Belanja Online Tak Ramah Lingkungan
Studi terbaru menunjukkan belanja online tak ramah lingkungan. Tapi belanja fisik juga tetap menghasilkan karbon. Kenapa?
-
Salam Ketua|Januari-Maret 2020
Hujan Tahun Baru
Hujan tahun baru itu sesungguhnya adalah pengingat bagi kita akan lebih peduli terhadap lingkungan. Ulasan-ulasan di edisi ini menguatkan itu.
-
Kabar Baru|02 Februari 2020
Gedung Berbahan Kayu Lebih Ramah Lingkungan Ketimbang Beton
Para peneliti di Postdam University menghitung bangunan berbahan kayu lebih banyak menyerap karbon daripada beton. Syaratnya, pengelolaan hutan yang lestari.
-
Laporan Utama|Oktober-Desember 2019
Dari Pohon Turun ke Karbon
Beberapa skema perhutanan sosial terbukti mengurangi emisi karena hutannya mampu menyerap emisi gas rumah kaca secara signifikan. Belum masif dikembangkan dalam perdagangan karbon.
-
Kolom|Oktober-Desember 2019
Trembesi untuk Mencegah Pemanasan Global
Perbandingan daya serap polusi trembesi dan pohon lain. Cocok di segala tempat untuk mencegah pemanasan global dan perubahan iklim.
-
Ragam|Oktober-Desember 2019
Pengusaha Paling Banyak Memproduksi Emisi
Dibanding profesi lain, pengusaha paling banyak memproduksi emisi. Penghasilan berkorelasi dengan banyaknya gas yang dibuang.
-
Teknologi|Oktober-Desember 2019
Teknik Baru Memadamkan Kebakaran di Rawa Gambut
Solusi baru memadamkan kebakaran lahan gambut yang menjadi momok Indonesia tiap musim kemarau: gel jagung. Lebih efektif dibanding air.
-
Kabar Baru|18 Februari 2020
Bercinta Lebih Ramah Lingkungan Ketimbang Online
Manakah yang lebih ramah lingkungan: baca buku kertas atau melalui pdf?
-
Kolom|April-Juni 2019
Perhutanan Sosial dan Perubahan Iklim
Perhutanan sosial menjadi kunci menurunkan emisi gas rumah kaca. Perlu ditopang bisnis yang berkelanjutan.
-
Angka|April-Juni 2019
Mereka Musnah Pelan-pelan
Pemanasan global memicu es di kutub Utara dan Selatan mencair membuat permukaan air laut naik 3 milimeter per tahun.
-
Laporan Utama|Januari-Maret 2019
Insentif Hutan untuk Menyerap Emisi Karbon
Tiga upaya memaksimalkan hutan tumbuh secara alami untuk menyerap emisi karbon dan gas rumah kaca. Sudah berada di jalan yang benar.
-
Laporan Utama|Januari-Maret 2019
Insentif Mengurangi Emisi Berbasis Kinerja
Pemerintah menyiapkan insentif pelaksanaan pengurangan emisi berbasis kinerja. Perlu aturan dan skema turunan yang lebih teknis.
-
Teknologi|Januari-Maret 2019
Sensor Hara Pohon Langka
Mahasiswa UGM menciptakan alat yang bisa mendeteksi unsur-unsur hara pohon. Peneliti tak perlu menunggu di lokasi penelitian untuk mendapat data komplit.
-
Buku|Oktober-Desember 2018
Rumus Ekonomi Perubahan Iklim
Buku yang mengantarkan William Nordhaus meraih Nobel Ekonomi 2018. Ia membuat model matematika mencegah perubahan iklim yang menghancurkan bumi dan cara efektif mengendalikan emisi karbon.
-
Laporan Utama|April-Juni 2018
Agar Gambut Bersemi Kembali
Paludikultur menjadi alternatif baru memperbaiki dan mencegah meluasnya kerusakan lahan gambut. Cara tradisional yang diakui secara ilmiah.
-
Laporan Utama|April-Juni 2018
Bimbang di Hutan Gambut
Pemerintah menunda izin baru kebun sawit di lahan gambut. Kebakaran hebat tahun 2015 menjadi titik balik cara pandang terhadap hutan sampah organik ini. Selama moratorium pemerintah akan mendata ulang lahan gambut yang rusak untuk direstorasi dan masih bagus untuk budidaya yang tepat bagi kepentingan lingkungan dan ekonomi. Namun tarik-menarik kepentingan dua sektor itu membuat masalah gambut jadi pelik.
-
Kolom|April-Juni 2018
Karbon di Hutan Indonesia
Pemanfaatan kayu selama kurang lebih dua dekade, tidak terhindarkan telah menyebabkan kondisi hutan alam tropis semakin menurun.