Untuk bumi yang lestari

Sepasang yaki (Macaca nigra) di Tangkoko, Sulawesi Utara. Yaki, monyet berbulu hitam dengen bulu jambul di kepala dan pantat merah muda, adalah dewan endemik Sulawesi Utara. Di Tangkoko, yaki diperkirakan berjumlah 3.000 ekor. Jumlah ini terus menyusut seiring perburuan dan habitat mereka yang menghilang karena penebangan pohon. Orang lokal memburu yaki untuk diambil dagingnya, terutama sebagai hidangan  saat Natal dan Tahun Baru. (Foto: Wiene Andriyana)

BERSAMA MELESTARIKAN BUMI

Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.

Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.

Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.




Rimbawan tinggal di Kanada. Menyelesaikan pendidikan doktoral dari University of Natural Resources and Life Sciences Wina, Austria, dengan disertasi dampak desentralisasi terhadap tata kelola hutan di Jawa

Topik :

Translated by  

Bagikan

Komentar



Artikel Lain