Kabar Baru| 28 Agustus 2019
Masker untuk Mengingat dan Menjaga Hutan

ANAK-anak muda yang tergabung dalam Hutan itu Indonesia membagikan 30.000 masker secara gratis di tujuh stasiun transportasi publik selama tiga hari sejak 26 Agustus 2019. Masker itu bertuliskan “Hutanku Napasku”. “Tujuan kampanye ini untuk mengajak anak muda menyadari pentingnya hutan yang menyediakan udara bersih untuk Indonesia,” kata Riry Silalahi, Koordinator Kampanye Hutan itu Indonesia pada 25 Agustus 2019.
Ada puluhan sukarelawan yang membagikan membagikan masker “Hutanku Napasku” di stasiun kereta komuter Depok, Bekasi, Palmerah, Sudimara, dan Manggarai, plus stasiun moda raya terpadu (MRT) Jakarta Lebak Bulus dan stasiun kereta ringan Velodrome. Menurut Riry, pembagian akan dilaksanakan pada jam 06.00-09.00 WIB dan 16.00-19.00 WIB.
Para sukarelawan membagikan masker itu kepada para penumpang transportasi publik. Dari pantauan di stasiun Palmerah, mereka yang meminta masker kain ini umumnya meminta lebih dari satu.
Menurut Riry, pembagian masker juga bekerja sama dengan dua universitas terkemuka di Indonesia. Pada 17 Agustus 2019, Hutan itu Indonesia telah membagikan 2.000 masker kepada mahasiswa baru di Univeritas Katolik Atma Jaya dan tanggal 23 Agustus 2019 membagikan masker untuk 8.000 mahasiswa baru di kampus Universitas Indonesia, Depok.
Para pemakai masker juga bisa mengikuti kompetisi media sosial dengan mengunggah foto atau video kreatif mereka dengan memakai masker tersebut di Instagram atau Twitter. Dengan mencantumkan tanda pagar #HutankuNapasku, #HutanituIndonesia #JagaHutan, mengikuti, menandai akun @HutanituID, dan mengajak tiga teman lain. Mereka yang mengikuti tata cara ini secara otomatis berhak mengikuti kompetisi media sosial.
“Enam orang dengan foto atau video dan keterangan yang paling keren akan kami ajak jalan-jalan gratis ke hutan di bulan September,” kata Riry.
“Anak muda perlu bersuara dan menunjukkan kepedulian kita akan hutan Indonesia,” ujar Astrid, penyanyi yang sejak 2016 mendukung gerakan Hutan itu Indonesia, termasuk berpartisipasi dalam video Hutanku Napasku. “Hutanlah yang membuat rumah kita bersama ini segar dan nyaman. Tanpa hutan, kita tidak bisa menghirup udara bersih.”
Riry menambahkan kendati tidak mendapatkan masker khusus gratis dari Hutan itu Indonesia, semua orang tetap bisa turut berpartisipasi dalam kampanye ini dengan membuat masker Hutanku Napasku sendiri. Foto atau video kreatif dengan masker buatan sendiri juga bisa diikutsertakan dalam kompetisi media sosial Hutanku Napasku.
Indonesia memiliki hutan hujan tropis ketiga terluas di dunia, yang merupakan rumah beragam flora dan fauna yang menjadikan negeri kita salah satu yang terkaya keanekaragaman hayatinya di dunia. Presiden Joko Widodo pada 7 Agustus 2019 menandatangani peraturan yang melarang dikeluarkannya izin baru untuk membuka lahan di hutan primer dan lahan gambut sebagai bentuk perlindungan hutan.
“Kami mengusulkan hari ditandatanganinya peraturan ini diresmikan sebagai Hari Hutan Indonesia, supaya kita punya satu hari khusus setiap tahun untuk merayakan kekayaan milik kita bersama ini,” kata Andre Christian, Ketua Hutan itu Indonesia.
Hingga kini, lebih dari 1,4 juta orang telah menandatangani petisi mendukung ditetapkannya Hari Hutan Indonesia.
BERSAMA MELESTARIKAN BUMI
Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.
Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.
Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.

Redaksi
Topik :