Untuk bumi yang lestari

Kabar Baru| 16 Juni 2025

Rantai Pasok Kelapa Sawit Memicu Ketimpangan Petani Kecil dan Industri Besar

Petani kecil sawit mendapat sedikit keuntungan. Padahal tuntutan regulasinya sangat banyak.

Petani kecil kelapa sawit (foto: Chain Reaction Research)

HAMPIR sepertiga minyak sawit dunia diproduksi oleh petani kecil independen atau smallholder. Kelapa sawit telah menjadi tumpuan pendapatan bagi tujuh juta petani kecil. Namun, ada ketimpangan pendapatan dalam rantai pasok sawit.

Dalam laporan Solidaridad, organisasi nirlaba yang mengawasi pembangunan berkelanjutan, petani kecil yang memproduksi hampir sepertiga minyak sawit mentah menerima keuntungan sangat kecil dibandingkan dengan perusahaan besar. Distribusi yang timpang ini membuat petani kecil dirugikan dan terancam tak bisa memproduksi sawit mereka secara berkelanjutan.

Dalam laporan lain yang diterbitkan Chain Reaction Research, rantai pasok minyak sawit menghasilkan nilai sebesar US$ 282 miliar, dengan laba kotor sebesar US$ 52 miliar dan laba operasional US$ 18 miliar. Dua per tiga laba kotor tersebut didapat oleh perusahaan barang konsumen produksi cepat atau fast-moving consumers goods (FMCG) dan ritel. Sedangkan, petani kecil, walau menghasilkan US$ 17 miliar, persentase laba mereka nyaris nol.

Ketimpangan ini sering kali membuat petani kecil kekurangan sumber daya untuk menembus pasar. Situasi ini diperkirakan akan memburuk seiring dengan penerapan regulasi anti-deforestasi Uni Eropa (EUDR) di akhir 2025.

EUDR mewajibkan setiap produsen melakukan uji tuntas (due diligence) untuk memastikan produk mereka bebas deforestasi dan tak merusak lingkungan. Sawit salah satu komoditas yang masuk kewajiban uji tuntas. Tanpa dukungan finansial dan teknis, petani kecil akan sulit memenuhi kewajiban uji tuntas.

Dalam laporan Solidaridad, berjudul Palm Oil Barometer 2025, mereka menyerukan kepada perusahaan pembeli minyak sawit untuk membantu mengatasi tantangan-tantangan ini dengan mereformasi kebijakan pembelian mereka menuju pendekatan Procurement for Prosperity. Caranya mereka memberi harga yang adil bagi petani kecil, tak hanya untuk membayar biaya produksi, juga biaya mematuhi regulasi.

Solidaridad juga mendorong perusahaan menjalin kemitraan jangka panjang dengan petani kecil guna memberi mereka kepastian pendapatan dan meningkatkan kapasitas mereka untuk menerapkan praktik yang lebih ramah lingkungan seperti tumpang sari.

Hal ini juga sejalan dengan standar sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang memastikan perusahaan bertanggung jawab atas produk mereka. Lebih dari tiga perempat perusahaan kelapa sawit yang dievaluasi dalam laporan Forest 500 oleh Global Canopy telah berkomitmen pada produksi bebas deforestasi.

Menurut Solidaridad transisi menuju produksi minyak sawit bebas deforestasi bisa dipercepat dengan menaikkan harga pembelian perusahaan sebesar 1,8%. Perusahaan lalu menginvestasikan kembali hasilnya kepada petani kecil agar mereka dapat menerapkan praktik berkelanjutan dan memenuhi regulasi lingkungan.

Petani kecil memainkan peran penting dalam produksi minyak sawit. Oleh karena itu, penting bagi seluruh industri membantu mereka memenuhi standar kepatuhan dan tetap bertahan dalam industri kelapa sawit. Jika sawit sudah tidak menguntungkan bagi petani kecil, mereka akan beralih ke komoditas lain, dan hal tersebut akan berdampak besar pada pasokan industri barang konsumen.

Ikuti percakapan tentang kelapa sawit di tautan ini

BERSAMA MELESTARIKAN BUMI

Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.

Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.

Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.




Alumnus Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB

Topik :

Bagikan

Komentar



Artikel Lain