Untuk bumi yang lestari

Kabar Baru| 15 Mei 2019

Rekayasa Genetika Memutus Malaria

Para ilmuwan telah berhasil memutus kromosom nyamuk malaria untuk mencegah persebarannya. Soal keimbangan alam masih jadi pertanyaan.

Malaria

RATUSAN tahun para ahli coba menemukan cara mencegah virus malaria. Virus yang ditularkan nyamuk Anopheles gambiae ini telah menjangkiti 200 juta orang dan membunuh 600 ribu orang tahun lalu, terbanyak anak-anak di bawah lima tahun.

Cara yang dipakai manusia mencegah malaria adalah dengan menyemprotkan insektisida atau obat nyamuk bakar. Namun, cara ini tak bagus bagi lingkungan. Insektisida akan membuat lingkungan nyamuk rusak bahkan mendorong adanya mutasi gen. Manusia dan planet bumi akan terdampak dengan cara membasmi malaria melalui jalan ini.

Para ilmuwan di Imperial College London, yang bekerja sama dengan The Fred Hutchinson menemukan cara lebih efektif. Penelitian sejak 2014, yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communication itu, menyimpulkan bahwa malaria bisa dicegah dengan lebih efektif melalui rekayasa genetika.

Caranya, memutus kromosom X—gen yang menurunkan jenis kelamin perempuan—di sperma nyamuk laki-laki. Dengan cara ini keturunan Anopheles akan musnah karena tidak bisa menggigit manusia dan berkembang biak.

Telur malaria masuk ke dalam darah manusia melalui gigitan nyamuk perempuan. Mereka membutuhkan darah manusia sebagai tambahan protein untuk reproduksi. Dengan mendorong nyamuk menjadi jantan, nyamuk yang menggigit manusia tidak menularkan malaria dan jumlahnya akan semakin berkurang.

Para ahli di The Fred memastikan cara ini tidak merusak lingkungan, baik mempengaruhi spesies nyamuk maupun terhadap keseimbangan alam. Ada 3.000 jenis nyamuk yang ada di dunia, hanya 5-6 jenis yang menyebabkan demam berdarah, demam kuning, dan zika (Aedes aegypti), chikungunya (Aedes aegypti atau Aedes albopictus), kaki gajah (Culex, Anopheles, Mansonia, dan Aedes), radang otak Culex tritaeniorhynchus).

Menurut Dr. Barry Stoddard, membunuh satu spesies nyamuk tak akan membuat komunitas nyamuk bermasalah dan mengganggu keseimbangan lingkungan. “Saya percaya ini cara yang lebih unggul ketimbang tak melakukan apa-apa lalu melihat orang mati,” katanya. Dengan jumlah angka yang besar itu, malaria memang jadi hewan pembunuh paling ganas.

 

Yayasan Bill dan Melinda Gates sangat antusias dengan temuan ini. Mereka mendanai penelitian Imperial College dan The Fred Hutch sejak 1990 untuk menemukan cara paling ampuh mencegah malaria. Dalam blognya, Bill sangat cemas dengan angka kematian manusia akibat malaria, terutama di benua Afrika. Menurut Bill, rekayasa genetika itu bisa menjadi titik balik penyelamatan manusia dan planet ini.

Masalahnya adalah nyamuk jenis serangga yang paling kuat dalam beradaptasi dengan lingkungan. Seleksi alam melalui rekayasa genetika belum tentu akan membunuh semua nyamuk malaria. Bisa jadi para nyamuk jantan beradaptasi, dengan cara yang misterius dan belum diketahui, dengan lingkungannya untuk mencegah bangsa mereka dari kepunahan.

Menurut Carl Sagan, ahli dan peneliti alam semesta, evolusi adalah cara mahluk hidup mempertahankan diri. Sama halnya dengan binatang-binatang purba yang punah bentuknya tapi mempertahankan diri dalam bentuk lain karena menyesuaikan diri dengan alam. Atau banyaknya temuan hewan-hewan baru di muka bumi karena pengetahuan yang terbatas dan luasnya misteri semesta.

BERSAMA MELESTARIKAN BUMI

Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.

Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.

Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.




Redaksi

Topik :

Bagikan

Komentar



Artikel Lain